Gunung Merapi , bencana dahsyat telah menimpa warga sekitar. Dalam sekejap keindahan alam di kawasan Sleman utara hancur berantakan, segala yang terjadi bukti kuasa Tuhan semesta alam. Bencana yang saat ini sering terjadi merupakan kuasa Tuhan, dan Tuhan telah menghendaki terjadinya. Bukan sesuatu yang mustahil jika negeri tercinta ini dilanda bencana. Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia merupakan daerah yang dilalui jalur pegunungan api dan terdapat pula pertemuan tiga lempeng besar.
Gunung Merapi memiliki tipe letusan tersendiri. Gunung tersebut tidak dapat digolongkan dalam kategori tipe letusan gunung api yang ada dalam kajian ilmu Geografi. Tipe merapi: lavanya kental, sumber magma sangat dangkal tekanan gas yang keluar dari sumber kawah yang retak atau dari sisi sumber kawah itu. Awan panas meluncur di lereng gunung dengan disertai pecahan sumbat kawah sebagai “bom”nya.
Terjadinya bencana gunung merapi merupakan gejala vulkanisme. Semua aktivitas gejala alam yang terjadi akibat adanya aktivitas magma. Karena adanya tekanan yang amat besar, walaupun suhunya cukup tinggi, batuan di dalam bumi tetap berwujud padat. Apabila terjadi pengurangan tekanan, akibat celah-celah, tekanan pun akan menurun sehingga batuan menjadi cair dan terjadilah magma.
Adanya bencana Gunung Merapi, yang mengakibatkan bentang lahan di permukaan bumi sangat bervariasi dan selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan bentuk permukaan bumi ini disebabkan oleh adanya tenaga-tenaga geologis yang bekerja yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen (tenaga dari luar bumi). Bukan dari tenaga gaib (yang selama ini menjadi kepercayaan warga sekitar Gunung Merapi)
Gunung Merapi marah, para penunggu tidak diberi perhatian dari Juru Kunci (Mbah Maridjan) yang sibuk syuting suatu produk minuman. Mayoritas masyarakat sekitar Gunung Merapi mempercayai hal-hal yang berbau mistis. Apa yang terjadi selalu dihubungkan dengan hal mistis, padahal sebenarnya apa yang terjadi dengan alam dapat dijelaskan secara rasional. Disinilah peran ilmu geografi untuk menjelaskan kepada masyarakat sekitar Gunung Merapi terkait peristiwa meletusnya gunung tersebut.
6 komentar:
Dalam budaya lokal indonesia, pengetahuan masyarakat tentang adanya suatu bencana alam seringkali bertolak belakang dari pandangan yang bersifat mistis dan mitologis. Jelas pandangan subyektif mistis dan mitologis berbeda dengan pandangan sains modern. Kadangkala juga pandangan mitologis bisa bercampur dengan pandangan sains yang diterima masyarakat dari para ahli.
Bencana meletusnya gunung merapi beberapa waktu lalu dalam prespektif sains dan mitologi/ mistis kadangkala dipahami masyarakat secara terpisah, lebih-lebih dengan kultur dan latar pendidikan maasyarakat yang berbeda, sehingga kedua prespektif ini sering kali dipandang bertentangan. Karena yang satu bersifat ilmiah dan yang satu bersifat non ilmiah atau irasional. Namun tak jarang pula kedua perspektif itu mempunyai korelasi / hubungan. Ini terjadi karena perspektif kepercayaan-kepercayaan yang bersifat mistis seringkali dapat dirasionalisasi secara fungsional, seperti menjadi pesan-pesan yang dapat dinalar menjadi pedoman moral dan etika masyarakat dalam menghargai kehidupan dan lingkungan alam sekitar..
sebenarnya antara bencana dengan mistis tidak ada kaitannya,'semua kembali pada kehendak Allah SWT :)
Bestari; iya,memang untuk kita muslim akan mempercayai dan menyakini bahwa bencana merupakan kehendak Allah SWT. TEtapi, kita harus menyadari bagaimana rasionalitas masyarakat yang masih mempercayai hal-hal yang mistis.Gimana dengan masyarakat daerah klaten bee??? apakah masih juga mempercayai hal-hal mistis.??
Yaaaaaaa kayake dah siklus kali ya, tiap 4-5 th sekali merapi selalu meletus, penyebab e lempenglah, terjadi subduksi lempeng indo-australia vs eurasia yang menyebabkan terjadinya patrial melting selanjute terjadi dapur magma merapi. Letusan kecil biasane dari dapur magma n letusan besar dari dalam. Kurang jelas bisa tanya dosen geo hahaha.... itu aja. Mksh.
Arief: hahahy, pengaplikasian materi kuliah mz?? sepertinya sudah siap untuk KKN-PPL nhe, udh mendalami ilmu geografi. :)
Jelaskan thu buat masyarakat sekitar gunung merapi supaya mereka lebih berfikir rasional.
Mengko nek ditanya balik, loh kok tau mas? Mase pernah masuk kedalam po heheh jawabe untuk PR ya bapak2 semua....:D
Posting Komentar